Senin, 20 April 2009

Madu gairah cinta


Madu gairah cinta

Ingin ku rengkuh lagi nikmat madu cintamu
Yang kau umpankan lewat bahasa jiwa dari sanggarmu
Hingga aku tak sadarkan diri mabuk atas gairahmu
Melebur sukmau didalam bejana kenikmatan
Lalu terdengar suara lenguh penuh desah

Masih ada sisa-sisa madu cinta dari sudut bibirmu
Yang kau lumat dari benang sari sang sang anggrek ungu
Menawarkan sejuta perih dan gelisah hati
Kau terlihat ceria ketika usai memeras madu dari bidakara
Pendar-pendar pelangipun bersinar jelas di beningnya netramu
Menyiratkan tanda bila kehausanmu telah lenyap dari imajinasimu
Julur-julur kenikmatan merekah mengiringi warna senja
Memantulkan suara burung “kukuk beluk” sebagai irama tepi hari

Tiba waktu untuk kita menyucikan diri ditelaga nila
Sebagai wujud syukur kita terhadap perahan madu
Yang telah tertanam diantara altar menuju surga keturunan Adam
Terjaga oleh naga peri dari jelmaan kupu-kupu cinta
Penuh kehangatan untuk tranformasi sempurna dari agitasi hidup kita berdua
Semoga kita berhasil menjadikan penerus khalifah dibumi ini, Ridho Ilahi, bersama kita

Jakarta, 19 April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas Kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan anda.